Monday, November 21, 2022

Benarkah Vitamin B Bisa Mengurangi Dampak Buruk Badai Sitokin?

 

Jawaban singkatnya: benar. Sayangnya masih bersifat spekulatif. alias menjadi perdebatan. Para pakar kesehatan hingga kini masih melakukan riset tentang Badai Sitokin, yang digadang-gadang menjadi salah satu biang kerok kematian pada penderita Covid-19.

Untuk diketahui, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh kita, akan bereaksi berlebihan dan inilah yang dinamakan Badai Sitokin itu. Ibarat membunuh satu orang musuh dengan menggunakan bom nuklir, bukan dengan sebuah granat, itulah yang dinamakan Badai Sitokin.

Penelitian Tentang Vitamin B Complex Terkait Covid

Pada awal-awal merebaknya Covid 19 para ahli ramai-ramai merekomendasikan penderita Covid untuk mengkonsumsi vitamin C dan D agar sistem kekebalan tubuh mereka menjadi lebih kuat. Jika kuat, maka secara teori potensi menghentikan badai sitokin akan jauh lebih optimal.

Belakangan, para ilmuwan jutru merekomendasikan vitamin B untuk dikonsumsi. Dalam suatu studi yang dilakukan Universitas Oxford, Universitas Uni Emirat Arab dan Universitas Melbourne mengatakan bahwa Vitamin B berperan dalam fungsi sel, metabolisme energi, dan fungsi kekebalan yang tepat, meningkatkan fungsi pernapasan, serta mengurangi masa rawat inap di rumah sakit.

Penelitian ini merekomendasikan treatmen vitamin B sebagai asupan tambahan pada pasien Covid-19.

Mengenal Lebih Dalam Vitamin B Kompleks

Dikatakan B Kompleks karena vitamin B ini mengandung banyak jenis vitamin B, yakni:

1.       Vitamin B-1 atau disebut tiamin: membantu mengubah nutrisi menjadi energi

2.       Vitamin B-2 atau disebut riboflavin: membantu mengubah makanan menjadi energi dan juga sebagai antioksidan

3.       Vitamin B-3 alias niasin: berperan dalam metabolisme, produksi dan perbaikan DNA

4.       Vitamin B-5, disebut juga asam pantotenat: berperan dalam produksi hormon dan kolesterol, membantu tubuh memperoleh energi

5.       Vitamin B6 (piridoksin): berperan dalam metabolisme asam amino, produksi sel darah merah dan pembuatan neurotransmiter. 

6.       Vitamin B-7 atau biotin: berperan untuk metabolisme karbohidrat dan lemak, mengatur gen

7.       Vitamin B-9 atau asam folat: berguna untuk pertumbuhan sel, metabolisme asam amino, pembentukan sel darah merah dan putih serta pembelahan sel yang tepat

8.       Vitamin B-12 alias kobalamin: penting untuk fungsi neurologis, produksi DNA dan pengembangan sel darah merah

Vitamin B memiliki peranan pada fungsi bagian tubuh (seperti fungsi penglihatan, fungsi otak, fungsi syaraf), pertumbuhan sel darah merah, pencernaan, sebagai energi, serta sangat baik untuk kesehatan jantung.

Vitamin B Complex Vs Badai Sitokin

Namun, Uma Naidoo, pakar nutrisi di Harvard Medical School dan direktur Psikiatri Gizi dan Gaya Hidup di Rumah Sakit Umum Massachusetts menyerukan otoritas kesehatan di seluruh dunia agar lebih berhati-hati menafsirkan penelitian yang dilakukan Universitas Oxford, Universitas Uni Emirat Arab dan Universitas Melbourne tadi. Naidoo menegaskan vitamin B belum tentu dapat mencegah atau mengobati Covid-19.

Namun, Naido sepakat jika bahwa vitamin B memiliki memiliki manfaat besar terkait terapi pasien Covid 19

Ibarat membunuh satu orang musuh dengan menggunakan bom nuklir, bukan dengan sebuah granat, itulah yang dinamakan Badai Sitokin.

“Sangat mungkin bahwa suplementasi vitamin B dapat berkontribusi untuk mencegah hasil Covid-19 terburuk,” ujar Naido.

Naido mengingatkan, orang-orang harus tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi suplemen vitamin b kompleks.

Sumber Bacaan:

Kompas

Nutrimax

 

 

No comments:

Post a Comment

enforceA e-meterai, Fitur Baru untuk Memudahkan Urusan Anda

Meterai merupakan salah satu hal yang tidak bisa dihindari dalam dunia profesional. Meterai memegang peranan penting sebagai penanda keabsah...