PENGALAMAN UMROH 2022 dan BIAYA UMROH
Omra selama periode pandemi telah menjadi pengalaman baru bagi Andika Tito. Selain pertama kalinya untuk menginjakkan kaki di negara sakral Mekah dan Madinah, pengalaman khusus baru ini adalah karena Andika melakukan ziarah ketika Muslim lain membatasi perjalanan asing untuk mengurangi risiko paparan Covid-19.
"Omra pada periode pandemi adalah Omra pertama saya," kata Andika kepada Republika kemarin.
Pria yang lahir pada tahun 1991 mengingat ziarahnya yang paling mengesankan, selain kekuatan Omra selama periode pandemi, keberangkatan ini juga dapat bersama keluarga. Hadirin sekalian, dengan Andika dalam kelompok penerbangan (kelompok) di Allah SWT.
"Ternyata aku membawamu, ibu, nenek. Meskipun masih sehat dan ada kekayaan," katanya.
Andika tidak dapat menggambarkan betapa bahagianya dan indahnya kami, pesawat yang membawanya dari bandara Soekarno Hatta mendarat di bandara Arab Saudi. Andika dan neneknya bisa bertemu. "Saya adalah pertama kalinya nenek saya, tetapi nyonya -nyonya dan tuan -tuan sebelumnya," katanya.
Pria yang lahir di Semarang, kata Centre of Java, perjalanan pertamanya ke Omra adalah untuk Pandemi, di mana kegiatannya terbatas, termasuk ziarah. Namun, itu tidak menghilangkan kebahagiaan dan emosi ketika layanan OMRA dieksekusi bahkan jika harus menjalani tes PCR karantina dan menjengkelkan
"Memang, dalam periode pandemi ini, peraturan menjadi lebih ketat, kami melakukan tes PCR terlebih dahulu ke Jakarta sebelum berangkat ke Arab. Setelah output hasil PCR (negatif), ia terus pergi di Arab. Tujuan berlanjut di kota Madinah pertama dan lalu berlanjut jalan lagi, hingga kemudian kemudian Untuk Mekah, "kenangnya.
Andika berkata, tiba di proses imigrasi Medina Jamaah dan langsung pergi ke hotel karantina, tiba di hotel karantina tes Harin berikutnya. Periode karantina adalah sekitar 5 hari. Sebelum menerbitkan periode karantina, tes PCR dilakukan lagi.
"Kami mendapat gelang khusus untuk Jamah Omra," katanya.
Gelang ini digunakan untuk memasuki masjid atau area komersial (pusat perbelanjaan). Ada alternatif jika Anda tidak menggunakan gelang marker (ada kode bar) yang menggunakan aplikasi Saoudie (seperti perlindungan perawatan) yang disebut Tawakalna. Tetapi untuk peziarah omra yang lebih fleksibel menggunakan gelang penanda.
Andika menyatakan, setelah sekitar delapan hari di Madinah, kemudian kelompok pergi ke Makah untuk melakukan penyembahan utama omra -nya. Kelompok itu membawa Miqot ke Bir Ali. "Karena periode karantina di Madinah cukup panjang, sayangnya, kami, di Mekah, hanya 3 hingga 4 hari," katanya.
Andika menyatakan, khususnya untuk memasuki wilayah Tawaf (Ka'bah) dan roudoh (Medina) selain menggunakan gelang, izin khusus (Taseh) telah diurus oleh tim kantor kami. Hari ke -4 (Makka) di pagi hari, Andika dan keluarganya pergi ke Bandara Jeddah. "Dan kami kembali ke Indonesia," katanya.
Tiba di Bandara Soetta, kelompok itu harus melalui beberapa stasiun penyaringan dan tes PCR. Setelah tes PCR, verifikasi dokumen, imigrasi dan sebagainya diselesaikan langsung di hotel karantina de jakarta. "Periode karantina di Jakarta adalah sekitar 4 hingga 5 hari," katanya.
Sebelum karantina melepaskan tes PCR, jika negatif dapat pulang, jika positif, maka karantina masih diperlukan. Andika memperoleh kalender untuk kepergian Omra pada 14 Februari 2022. "Ini adalah berita tentang perjalanan saya ke Omra.
Alhamdulillah menyewakan kepada tuhan bahkan jika periode pandemi dan penyakit tetapi omra dan ziarah dapat terjadi tanpa bentrokan, "katanya.
Menurutnya, ada kebijaksanaan yang baik dalam perjalanan omra ini dalam periode pandemi ini, yaitu ketika Anda memasuki roudoh dan tawaf, di mana ibadah bisa lebih khusyuk, karena jemaat tidak berdesak -desakan, karena ketika memasuki Kaaba dan Ringuh menuntut izin khusus ( Tasreh) sehingga umat beriman tidak ramai / berdesak -desakan.
Untuk Biaya Umroh, lebih lanjut bisa mengakses laman website arofahmina.co.id